Komponen Biasanya, feses yang terdiri dari 75 persen air dan 25 persen zat padat. Sekitar 30 persen dari materi padat terdiri dari bakteri mati; sekitar 30 persen terdiri dari materi makanan yang dicerna seperti selulosa; 10 sampai 20 persen adalah kolesterol dan lemak lainnya; 10 sampai 20 persen adalah zat anorganik seperti kalsium fosfat
MacamMacam Bumbu. 1. Bumbu dari hewani. Ebi; Salah satu bumbu yang berasal dari hewani adalah ebi. Ebi berasal dari udang segar yang dikupas, dibuang kulitnya, direbus lalu dikeringkan. Ebi berukuran besar dan kecil, mempunyai warna kuning, orange agak kemerahan. Contoh hidangan yang biasa menggunakan ebi adalah aneka tumisan, empek-empek
Minggu 27 Juni 2021 08:10 WIB. Ilustrasi Alergi Debu. shutterstock.com. TEMPO.CO, Jakarta – Ada orang alergi debu. Bagaimana ceritanya? Dalam kehidupan sehari-hari, debu menjadi salah satu komponen yang selalu ada hampir di setiap sudut rumah. Debu biasanya menempel di beberapa furniture rumah, seperti bantal, kursi, lantai, dan sebagainya.
Pemberianantibiotik merupakan salah satu pilihan dalam menangani penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Tetapi tidak semua jenis mikroba dapat dibunuh oleh suatu antibiotik. Misalnya penicillin berkhasiat untuk membunuh Staphylococcus aureus, tetapi tidak berkhasiat terhadap . Salmonella typhi. Bahkan, dapat terjadi . Staphylococcus aureus
Bakterisering tumbuh pada lingkungan yang sama dengan mold dan fungi dan berkompetisi dengan mereka untuk mendapatkan makanan (bahan organik kompleks). Sebagai hasilnya, mold dan fungi menghasilkan toksin untuk membunuh bakteri (dalam dunia kedokteran sering deisebut dengan antibiotik) agar supaya menang dalam memperebutkan makanannya.
Busimerupakan salah satu komponen penting pada mesin motor dan punya peran vital untuk menghidupkan mesin memicu terjadinya proses pembakaran di ruang mesin sehingga piston bisa berkerja. Seiring
Selainitu ada beberapa fungsi yang lebih penting dari rekaman medik, yaitu : Rekam medis merupakan sarana untuk penyimpanan berbagai dokumen yang berkaitan dengan kesehatan pasien. Untuk kasus malapraktik, rekam medis bisa menjadi alat bukti di pengadilan. Dari rekaman medis itu akan terbuka, tindakan salah apa yang telah dilakukan dokter atau
p1AOL. › Tenaga kesehatan menjadi kunci dalam mencegah resistensi antimikroba yang menjadi salah satu ancaman kesehatan global. Ini dilakukan dengan cara menghindari penggunaan antibiotik yang tidak perlu kepada pasien. OlehPradipta Pandu Mustika 4 menit baca KOMPAS/DAHLIA IRAWATI Peneliti dari Ma Chung Research Cetre for Photosyntetic Pigments Universitas Ma Chung, Edi Setiyono, menunjukkan antibiotik alami temuannya, Senin 3/2/2020, di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Ma Chung. Antibiotik alami hasil temuan tersebut diyakini lebih aman daripada antibiotik sintetis yang selama ini KOMPAS — Resistensi antimikroba yang disebabkan intensitas penggunaan antibiotik telah menjadi salah satu ancaman kesehatan global paling berbahaya di dunia. Tenaga kesehatan menjadi kunci dalam mencegah resistensi antimikroba dengan menghindari penggunaan antibiotik yang tidak perlu kepada kajian dari ekonom Jim O’Neill pada 2014 memperkirakan saat ini ada sekitar kematian per tahun di dunia yang terjadi karena resistensi antimikroba AMR. Pada 2050, AMR diperkirakan menyebabkan kematian hingga 10 juta orang per tahun secara global. Penggunaan antibiotik yang tidak semestinya merupakan salah satu penyumbang besar angka AMR di dunia kesehatan. Sementara Organisasi Kesehatan Dunia WHO mencatat, terdapat peningkatan penggunaan antibiotik sebesar 91 persen secara global dari tahun 2000 hingga 2015. Bahkan, di negara berkembang peningkatan mencapai 165 persen. Peningkatan penggunaan antibiotik dalam jumlah sangat besar ini menjadikan AMR sebagai salah satu dari sepuluh besar ancaman kesehatan global paling berbahaya di Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba KPRA Hari Paraton mengemukakan, sebagian besar AMR menyebabkan infeksi yang sangat kompleks terutama bagi pasien yang memiliki komorbid. Hal ini membuat proses penyembuhan menjadi semakin sulit dan pada akhirnya turut berdampak pada sosial ekonomi infeksi bakteri biasa, rata-rata pengobatan menghabiskan biaya dollar di Amerika. Namun, ketika bakterinya berubah menjadi resisten, maka akan ada penambahan sekitar dollar AS, terutama untuk perawatan dan pengobatan.”Jika infeksi bakteri biasa, rata-rata pengobatan menghabiskan biaya dollar di Amerika. Namun, ketika bakterinya berubah menjadi resisten, maka akan ada penambahan sekitar dollar AS, terutama untuk perawatan dan pengobatan,” ujarnya dalam webinar memperingati World Antibiotics Awareness Week 2021, Jumat 5/11/2021.Hasil kajian dari KPRA, pada 2016 penggunaan antibiotik di 11 rumah sakit pendidikan mencapai 70-80 persen. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2005 yang tercatat 55-76 persen. Peningkatan ini perlu disikapi karena paparan antibiotik secara terus-menerus membuat bakteri semakin menjelaskan, AMR merupakan fenomena mutasi alamiah. Secara sederhana, bakteri yang sudah resisten kerap kawin dengan bakteri nonresisten dan dari sinilah terjadi perpindahan gen. Ketika bakteri mati dan pecah, gen resisten akan dicari oleh bakteri lain dan diinduksikan ke dalam tubuh bakteri juga Resisten Antimikroba Masih Jadi Ancaman di Indonesia dan GlobalDampak AMR di rumah sakit di antaranya infeksi berat di aliran darah, saluran kemih, daerah operasi, dan pneumonia. Operasi yang sudah berjalan bagus juga bisa gagal karena adanya infeksi ini seperti cangkok liver, jantung, hingga ini, Kementerian Kesehatan sudah menerapkan strategi utama pengendalian AMR melalui pencegahan resistensi. Upaya yang dilakukan yakni menghindari penggunaan antibiotik yang tidak perlu dan menurunkan konsumsinya. Upaya ini perlu pemahaman dan kesadaran dari dokter, perawat, bidan, farmais, hingga pasien dan RAMADHAN Gambar beberapa bakteri yang telah kebal terhadap antibiotik jika dilihat di bawah mikroskop yang telah juga telah mengeluarkan panduan penatagunaan antimikroba PGA di rumah sakit untuk mengoptimalkan penggunaan antimikroba secara bijak baik kuantitas maupun kualitas. Alur PGA dimulai dari dokter penanggung jawab pelayanan kemudian akan dikaji oleh petugas farmasi dan disampaikan ke perawat hingga diberikan ke pasien.”Jadi, petugas farmasi menjadi posisi kunci dalam pra-otorisasi dan harus mampu belajar secara klinis untuk menilai apakah antibiotik tersebut layak diberikan kepada pasien atau tidak. Orientasinya tetap kesembuhan pasien yang menjadi tujuan utama,” kata ”one health”Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada Tri Wibawa mengatakan, AMR dapat melibatkan semua orang dari berbagai umur dan daerah. Meski terjadi secara natural, penyalahgunaan antibiotik pada sektor manusia dan hewan dapat mempercepat proses terjadinya menegaskan, AMR merupakan masalah yang memerlukan pendekatan satu kesehatan one health karena menyangkut permasalahan manusia, hewan, dan lingkungan. Pada manusia, pasien, dokter, dan farmasi menjadi subyek penting dalam penanganan AMR.”Pasien menjadi subyek penanganan AMR ketika dia mencari antibiotik sendiri. Kemudian dokter menjadi subyek karena berperan dalam menggunakan antibiotik dengan baik atau tidak. Sementara farmasi ini tidak hanya petugas, tetapi juga perusahaan obat, distributor, hingga apotek,” juga mengakui bahwa saat ini banyak penjualan antibiotik tanpa resep di masyarakat. Oleh karena itu, semua pihak juga perlu memperhatikan proses penjualan antibiotik tanpa resep khususnya dari sektor informal sebagai upaya mencegah dan menanggulangi juga Ancaman Pandemi dari Resistansi Antimikroba EditorAloysius Budi Kurniawan
Untuk mengobati infeksi bakteri, biasanya dokter akan meresepkan antibiotik. Meski demikian, antibiotik merupakan golongan obat beragam. Oleh karenanya, fungsi yang dimiliki oleh masing-masing golongan antibiotik pun berbeda. Nah, agar kamu lebih memahami golongan antibiotik, yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ini. Apa itu antibiotik? Antibiotik adalah obat yang dapat melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Antibiotik dapat membantu menghentikan perkembangan bakteri atau menghancurkan bakteri. Perlu kamu tahu bahwa sebelum bakteri berkembang biak dan menimbulkan gejala, sistem kekebalan dapat membantu membunuh bakteri. Sel darah putih atau leukosit dapat menyerang bakteri berbahaya, jika gejala muncul sistem kekebalan dapat mengatasi serta melawan infeksi. Akan tetapi, terkadang jumlah bakteri berbahaya dapat berlebihan, sehingga sistem kekebalan tidak mampu untuk melawan semua bakteri. Nah, pada kasus ini antibiotik dapat membantu. Bagaimana cara antibiotik bekerja? Terdapat beberapa jenis antibiotik. Jenis antibiotik tersebut dapat bekerja melalui salah satu dari dua cara berikut ini. Antibiotik bakterisida, seperti penicillin dapat membantu membunuh bakteri dengan cara mengganggu pembentukan dinding sel bakteri ataupun isi selnyaAntibiotik bakteriostatik, ini dapat membantu menghentikan bakteri berkembang biak Apa yang bisa dan tidak bisa dilakukan golongan antibiotik dan contohnya? Ada beberapa bakteri yang hidup di dalam tubuh dan tidak berbahaya. Namun tetap saja, bakteri dapat menginfeksi hampir semua organ. Antibiotik dapat membantu untuk menangani infeksi bakteri. Dikutip dari Web MD, adapun beberapa jenis infeksi yang dapat diobati dengan antibiotik di antaranya adalah Beberapa infeksi telinga dan sinusInfeksi gigiInfeksi kulitMeningitis pembengkakan pada otak dan sumsum tulang belakangStrep throatInfeksi kandung kemih dan ginjalPneumonia akibat bakteriBatuk rejan Perlu dicatat bahwa hanya infeksi bakteri yang dapat ditangani oleh antibiotik. Pilek, flu, dan beberapa infeksi bronkitis, sakit tenggorokan tertentu, dan flu perut disebabkan oleh virus. Antibiotik tidak efektif untuk melawan infeksi virus. Beberapa jenis antibiotik dapat bekerja pada berbagai jenis bakteri, ini dikenal sebagai “broad-spectrum” atau spektrum luas. Sedangkan, sebagian lainnya hanya menargetkan bakteri tertentu saja, ini dikenal dengan “narrow-spectrum” atau spektrum sempit. Mengenal golongan antibiotik Ada berbagai macam antibiotik yang tesedia dalam berbagai merek berbeda. Antibiotik biasanya digolongkan berdasarkan cara kerjanya. Yang perlu diketahui adalah, setiap jenis antibiotik hanya bekerja melawan jenis bakteri atau parasit tertentu. Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah penggolongan antibiotik yang perlu kamu tahu. Baca juga Wajib Tahu! Ini Alasan Penting Mengapa Antibiotik Harus Dihabiskan 1. Penicillin Golongan antibiotik dan contohnya yang pertama adalah penicillin. Penicilin adalah salah satu jenis antibiotik turunan Penicilium fungi. Antibiotik jenis ini biasanya menjadi pilihan pertama dokter untuk mengobati beberapa penyakit yang di sebabkan oleh bakteri. Penicillin bekerja dengan cara mencegah ikatan silang rantai asam amino di dinding sel bakteri. Ini tidak memengaruhi bakteri yang sudah ada sebelumnya, tetapi sel bakteri yang baru diproduksi dapat memiliki dinding sel yang lemah sehingga mudah pecah. Beberapa contoh penicillin termasuk AmoxicillinAmpicillinPenicillin GPenicillin V 2. Tetracycline Penggolongan antibiotik yang kedua adalah tetracycline. Tetracycline adalah golongan antibiotik yang digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme rentan seperti bakteri gram positif dan negatif, klamidia, mikoplasmata, protozoa, serta riketsia. Tetracycline bekerja dengan cara menghambat sintesis protein dalam RNA mikroba, yakni molekul penting yang bertindak sebagai pembawa pesan DNA. Obat ini merupakan jenis antibiotik bakteriostatik, yang dapat berarti mencegah bakteri berkembang biak. Jenis antibiotik ini digunakan untuk mengobati infeksi seperti infeksi pernapasan, kulit, dan kelamin. Tak hanya itu, tetracycline juga dapat digunakan untuk mengobati infeksi yang tidak biasa, seperti penyakit Lyme, malaria, antraks, atau bahkan kolera. Beberapa contoh tetracycline termasuk DoxycyclineMinocyclineTetracycline 3. Chepalosporin Selanjutnya, golongan antibiotik yang perlu kamu ketahui yakni chepalosporin. Chepalosporin bersifat bakterisidia membunuh bakteri dan bekerja dengan cara yang mirip penicillin. Obat ini bekerja dengan cara mengikat dan memblokir aktivitas enzim yang bertanggung jawab untuk membuat peptidoglikan, yakni komponen penting dari dinding sel bakteri. Chepalosporin disebut sebagai antibiotik spektrum luas broad-spectrum karena efektif melawan berbagai jenis bakteri. Antibiotik golongan ini dapat membantu untuk mengobati berbagai infeksi, seperti radang tenggorokan, infeksi kulit, hingga infeksi serius seperti meningitis. Beberapa contoh chepalosporin termasuk CefiximeCefpodoximeCefuroximeCephalexin Baca juga Obat Ceftriaxone Kenali Manfaat, Dosis serta Efek Samping Penggunaannya 4. Quinolon Quinolone atau yang juga dikenal sebagai fluoroquinolone merupakan golongan antibiotik aktif untuk melawan bakteri. Antibiotik ini dapat mengobati berbagai infeksi, termasuk infeksi mata, pneumonia, infeksi kulit, sinus, sendi, saluran kencing atau ginekologi dll. Dikutip dari quinolon dapat memengaruhi fungsi dua enzim yang diproduksi oleh bakteri, sehingga tidak dapat memperbaiki DNA atau membantu pembuatan DNA bakteri. Beberapa contoh quinolone termasuk CiprofloxacinLevofloxacinMoxifloxacin 5. Lincomycin Golongan antibiotik ini digunakan untuk mengobati infeksi bakteri yang parah di mana seseorang tidak bisa mengonsumsi antibiotik penicillin. Lincomycin tidak dapat digunakan untuk mengobati infeksi virus, seperti pilek atau flu. Beberapa contoh lincomycin termasuk LincomycinClindamycin 6. Makrolid Penggolongan antibiotik selanjutnya yang perlu kamu tahu adalah makrolid. Makrolid adalah antibiotik dengan spektrum aktivitas yang luas yang dapat melawan banyak bakteri gram positif. Makrolid bekerja dengan cara menghambat sintesis protein dalam bakteri. Pada dasarnya obat ini bersifat bakteriostatik namun dapat menjadi bakterisida pada tingkat konsentrasi tinggi atau tergantung pada jenis mikroorganisme. Makrolid dapat digunakan secara luas untuk mengobati infeksi ringan hingga sedang, seperti infeksi saluran pernapasan, telinga, kulit, dan infeksi menular seksual. Jenis ini sangat berguna bagi orang yang alergi terhadap beta-laktam. Beberapa contoh makrolid termasuk AzithromycinClarithromycinErythromycin 7. Sulfonamide Sulfonamide sulfonamida merupakan golongan antibiotik yang secara teknis tidak membunuh bakteri seperti antibiotik lainnya. Golongan ini bersifat bakteriostatik, yang berperan menghentikan pertumbuhan bakteri. Sulfonamide sangat baik digunakan sebagai perawatan topikal untuk mengobati luka bakar dan infeksi vagina maupun mata serta mengobati infeksi saluran kemih dan diare. Beberapa contoh sulfonamide termasuk SulfacetamideSulfadiazineSulfamethoxazole-Trimethoprim 8. Glycopeptide Antibiotik golongan ini adalah jenis antibiotik yang bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan dinding sel bakteri dengan cara menghambat sintetis peptidoglikan. Antibiotik jenis ini biasanya digunakan untuk mengobati infeksi serius yang disebabkan oleh bakteri MRSA, Streptococcus, atau Enterococcus. Beberapa penyakit yang dapat diobati di antaranya adalah endokarditis, pneumonia, hingga infeksi kulit yang parah. Beberapa contoh glycopeptide termasuk DalbavancinOritavancinTeicoplaninTelavancin 9. Aminoglikosida Aminoglikosida merupakan jenis antibiotik yang digunakan dalam pengobatan infeksi basil gram negatif aerobik. Meskipun demikian, golongan ini juga efektif dalam melawan bakteri lain seperti Staphylococci dan Mycobacterium tuberculosis. Antibiotik jenis ini kurang efektif jika dikonsumsi dengan mulut, oleh karenanya aminoglikosida seringkali diberikan dalam bentuk injeksi oleh tenaga kesehatan. Beberapa contoh aminoglikosida termasuk TobramycinGentamicinParomomycinAmikacinNeomycinPlazomicin 10. Carbapenem Penggolongan antibiotik antibiotik dan contohnya yang perlu kamu ketahui selanjutnya adalah carbapenem. Golongan ini bekerja dengan cara menghambat sintetis dinding sel dan mengganggu pembentukan dinding sel. Beberapa penyakit yang dapat diobati oleh antibiotik ini di antaranya adalah infekssi yang sedang sampai yang membahayakan jiwa. Beberapa contoh carbapenem termasuk DoripenemIminepenemMeropenemErtapenem Adakah efek samping dari antibiotik? Melansir laman Medical News Today, beberapa efek samping dari antibiotik di antaranya adalah DiareMualMuntahTimbulnya ruamSakit perut Sedangkan, efek samping yang kurang umum yakni Pembentukan batu ginjalPembekuan darahSensitivitas terhadap sinar matahari Maka dari itu, agar terhindar dari efek samping tersebut janganlah konsumsi antibiotik secara sembarangan. Sebaikya, berkonsultasilah terlebih dahulu pada dokter sebelum memutuskan untuk menggunakan antibiotik. Dokter akan memberikan petunjuk mengenai dosis dan cara mengonsumsinya dengan tepat untuk menghindari efek samping antibiotik. Resistensi antibiotik Antibiotik dapat membantu mengatasi infeksi bakteri jika digunakan dengan tepat dan hati-hati. Namun, penggunaan secara berlebihan terhadap antibiotik dapat menyebabkan resistensi bakteri. Sebab, bakteri dapat beradaptasi dari waktu ke waktu. Hal tersebut dapat menyebabkan bakteri berubah sehingga antibiotik tidak dapat lagi bekerja secara efektif pada bakteri. Maka dari itu, penggunaan antibiotik secara tepat perlu untuk diperhatikan, misalnya saja dengan cara Selalu berkonsultasi terlebih dahulu pada dokterJangan konsumsi antibiotik untuk menangani infeksi virusKonsumsi antibiotik hanya jika diresepkan oleh dokterSelalu ikuti instruksi yang diberikan oleh dokterJangan melewatkan dosis Interaksi antibiotik Jika kamu sedang mengonsumsi antibiotik, sebaiknya janganlah mengonsumsi obat lain atau pengobatan herbal tanpa berbicara terlebih dahulu pada dokter. Sebab, obat-obatan tertentu mungkin saja dapat berinteraksi dengan antibiotik. Bagaimana cara tepat menggunakan antibiotik? Antibiotik dapat dikonsumsi dengan cara diminum, diberikan dalam bentuk suntikan, atau dengan mengoleskannya secara langsung ke bagian tubuh yang terinfeksi. Kebanyakan antibiotik dapat mulai melawan infeksi dalam beberapa jam. Oleh karena itu, sebaiknya selesaikan seluruh pengobatan untuk mencegah terjadinya infeksi kembali. Hal tersebut dikarenakan menghentikan pengobatan lebih cepat dapat meningkatkan risiko bakteri menjadi lebih kebal dalam pengobatan di masa mendatang. Tak hanya itu, ikuti selalu instruksi dokter dengan benar agar obat menjadi efektif. Hindari produk susu saat mengonsumsi tetracyclines, karena dapat mengganggu penyerapan obat. Adakah alergi dari antibiotik? Sebagian orang mungkin saja tidak cocok dengan pengobatan antibiotik. Beberapa orang mungkin saja mengalami reaksi alergi terhadap antibiotik, terutama penicillin. Reaksi alergi yang dapat ditimbulkan di antaranya adalah ruam, pembengkakan pada wajah, hingga kesulitan bernapas. Seseorang yang memiliki alergi terhadap antibiotik harus memberi tahu dokter ataupun apoteker. Selain itu, seseorang yang memiliki kondisi terkait dengan fungsi hati atau ginjal juga harus berhati-hati ketika menggunakan antibiotik. Sebab, kondisi tersebut dapat memengaruhi jenis antibiotik yang dapat digunakan serta dosis yang akan diterima. Di sisi lain, ibu hamil atau ibu menyusui juga harus berbicara terlebih dahulu pada dokter sebelum memutuskan untuk mengonsumsi antibiotik. Itulah informasi mengenai golongan antibiotik yang perlu kamu tahu. Antibiotik tidak boleh digunakan sembarangan. Maka dari itu, pastikan terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter ya. Jika kamu memiliki pertanyaan lebih lanjut seputar golongan antibiotik dan contohnya atau masing-masing kegunaan dari antibiotik, kamu juga dapat berkonsultasi langsung dengan dokter. Konsultasikan masalah kesehatan Anda dan keluarga melalui Good Doctor dalam layanan 24/7. Mitra dokter kami siap memberi solusi. Yuk, download aplikasi Good Doctor di sini!
antibiotik merupakan salah satu komponen penting dalam dunia kedokteran